Keterkaitan kuat antara musik blues dan perbudakan di Amerika masa lampau.
Blues merupakan musik penuh emosi yang tercipta diantara kalangan bawah.
Musik
blues lahir di antara para pekerja kulit hitam di bagian
selatan Amerika Serikat. Sejak akhir abad ke-17, mereka dibawa oleh
koloni kulit putih dari rumah mereka di Afrika untuk dipekerjakan
sebagai budak di AS. Bagi kaum kulit putih, kaum kulit hitam sangat
cocok untuk pekerjaan ini karena tangan mereka yang kuat dan punggung
mereka yang kokoh. Para budak ini didatangkan hanya dengan dua tujuan:
bekerja dan mencari uang, tanpa hak untuk menyuarakan apapun. Lama
kelamaan kaum kulit hitam mulai sadar tentang pentingnya kebebasan dan
ingin diakui oleh kaum kulit putih yang kurang menganggap hakikat mereka
sebagai manusia. Disini lah
blues mulai muncul.
Para ahli sejarah percaya bahwa
blues adalah suatu bentuk
invasi kaum kulit hitam untuk mendapatkan perhatian dari kaum yang
memperbudak mereka. Namun blues sebenarnya adalah pancaran kemarahan,
sakit hati, kesendirian dan kebebasan dengan lirik-lirik yang penuh
dengan emosi. Tidak heran jika melihat para gitaris blues terlihat
begitu menghayati permainannya dengan
skill gitar mereka yang dahsyat.
Para kaum kulit putih Amerika sendiri mulai tertarik dengan genre
musik ini pada awal abad 20, yang akhirnya berpengaruh banyak dalam
hubungan antar ras dengan berbagai sisi positif dan negatif.
Kerasnya dunia perbudakan di Amerika diduga menjadi pemicu munculnya
blues yang pernuh emosi.
Sumber: messagesofkindness.wordpress.com
Tidak ada cerita pasti tentang sejarah kelahiran musik
blues
secara resmi karena musik ini awalnya hanya dimainkan oleh kalangan
bawah sehingga dokumentasinya sangat minim. Beberapa musisi memiliki
bermacam cerita tentang era awal
blues, salah satunya adalah
W.C Handy yang dijuluki sebagai The Father of the Blues. Handy bercerita dalam
autobiography-nya
tentang pengalaman ketika ia melakukan perjalanan dengan kereta dan
berhenti di stasiun Tutwiler, Mississippi tahun 1903. Ia menulis: “Aku
terbangun oleh seorang gelandangan kulit hitam memetik gitar di
sampingku dan membuat aku terbangun dari tidurku. Pria gelandangan
tersebut memakai pakaian jembel dan jari kakinya nampak keluar dari
sepatunya yang lusuh. Wajahnya menggambarkan kesedihan yang tidak bisa
dijelaskan. Ia mulai memainkan gitarnya dengan
style ala Hawaii
yang dimodifikasi dengan versinya sendiri… efek yang disebabkan
petikannya tidak akan kulupakan. Lagunya juga membuatku terbengong
sejenak, ia terus mengulang lirik:
“Goin’ where the Southern cross’ the Dog” selama tiga kali. Lirik tersebut menjadikannya sebagai musik paling asing yang pernah aku dengar.”
Handy sendiri selanjutnya menggunakan bait
“Southern cross’ the Dog” dalam lagunya Yellow Dog Rag yang direkam tahun 1914, kemudian judul tersebut diubah menjadi
Yellow Dog Blues ketika musik blues mulai
mainstream. Yellow Dog sendiri merupakan nama panggilan dari jalur kereta api antara Yazoo dan bukit Mississippi.
Sebuah
music sheet (lembaran musik) milik Hart A. Wand yang berisikan lagu berjudul
Dallas Blues ditetapkan sebagai tonggak awal blues dalam industri musik dunia. Namun
Dallas Blues bukanlah satu-satunya blues
music sheet pertama, karena di tahun yang sama diterbitkan juga sebuah lembaran milik
Tin Pan Alley dengan lagu Baby Seals’ Blues dan sheet lagu Memphis Blues milik W.C. Handy. Perdebatan inil disebabkan karenablues semakin
mainstream di seluruh kalangan dan sudah tidak memandang ras seperti masa awalnya.
Ma Rainey dan bandnya. Ma adalah salah satu wanita paling berpengaruh dalam musik blues.
Sumber: jazzhound.net
Nama hebat lain yang perlu disebutkan adalah
Ma Rainey yang dinobatkan sebagai Mother of the Blues.
Ma Rainey yang memiliki panggilan 'Ma' memulai karirnya dalam usia
muda, ia mulai melakukan debut pada 1900 di Springer Opera House pada
usia 14 tahun. Ma juga menjadi orang pertama yang membawa blues ke
panggung pada tahun 1902.